BASIS
DATA, MODEL DATA, DIAGRAM E-R
1.
Konsep Sistem
Basis Data
Basis
data adalah kumpulan data yang disimpan secara sistematis di dalam komputer dan
dapat diolah atau dimanipulasi serta dapat diakses dengan mudah dan tepat
menggunakan perangkat lunak (program aplikasi) untuk menghasilkan sebuah
informasi.
Komponen
Sistem Basis Data: Perangkat Keras (Hardware), Sistem Operasi (Operating
System), basis data (Database), DBMS (Database Management System), Pemakai
(User).
DBMS
(Database Management System) merupakan basis data dan set perangkat lunak (software) untuk pengelolaan basis data.
2.
Konsep Model
Data
Model data merupakan
suatu cara untuk menjelaskan tentang data-data yang tersimpan dalam basis data
dan bagaimana hubungan antar data
tersebut untuk para pengguna (user)
secara logika. Secara garis besar model data dapat dikelompokkan menjadi 3 macam
yaitu :
1.
Model Data Berbasis
Objek (Object based data model)
Merupakan himpunan data
dan relasi yang menjelaskan hubungan logik antar data dalam suatu basis data
berdasarkan pada obyek datanya. Salah satunya adalah Entity Relationship Model.
Model Entity Relationship Diagram (ERD) atau Conceptual Data Model (CDM) merupakan
suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan
suatu persepsi bahwa dunia nyata terdiri dari obyek-obyek dasar (entitas) yang
mempunyai hubungan atau relasi antar obyek-obyek dasar (entitas) tersebut yang
dilukiskan dengan menggunakan simbol-simbol grafik tertentu.
2.
Model Data berbasis
Record (Record Based Data Model)
Model
ini berdasarkan pada record/rekaman untuk menjelaskan kepada para pemakai
tentang logik antar data dalam basis data. Salah satunya adalah Relational
model.
Model Rasional merupakan
model data yang menjelaskan pada pengguna tentang hubungan logik antar data
dalam basis data dengan mempresentasikannya ke dalam betuk tabel-tabel yang
terdiri atas sejumlah baris yang menunjukkan record dan kolom yang menunjukkan atribut tertentu.
3. Physical
Based Data Model
Model
ini berdasarkan pada teknis penyimpanan record dalam basis data. Model ini
jarang digunakan untuk memodelkan data kepada pemakai karena kerumitan dan
kompleksitasnya yang tinggi.
3.
Bahasa
Basis Data
Bahasa yang digunakan untuk mendefinisikan, mengelolah dan
memanipulasi basis data dikelompokkan 3 macam yaitu :
1.
DDL (Data Definition Language) digunakan
untuk mendefinisikan struktur dan kerangka dari basis data yang meliputi :
a.
Membentuk basis data,
tabel, indeks.
b.
Mengubah struktur
table.
c.
Menghapus basis data,
tabel atau indeks.
2.
DML (Data Manipulation Language) digunakan
untuk menjabarkan pemrosesan data pada basis data yang meliputi :
a.
Menambahkan atau menyisipkan data baru ke basis data
b.
Mengelolah data yang
tersimpan dalam basis data (query)
c.
Mengubah dan
menghapus data dalam basis data.
3.
DCL (Data
Control Language) digunakan untuk pengaturan hak akses pengguna
pada basis data yang meliputi :
a.
Menugaskan hak akses terhadap basis data kepada
pengguna atau grup pengguna.
b. Membatalkan
hak akses pengguna terhadap basis data.
4.
Entity Relationship Diagram (ER-D)
Merupakan
model data yang dikembangkan berdasarkan obyek atau entitas. ER_D berguna
membantu perancang atau analis sistem pada saat melakukan analisis dan
perancangan basis data karena model ini dapat menunjukkan macam data yang
dibutuhkan dan direlasikan antar data di dalamnya.
1.
Komponen ER_Diagram
Sebuah diagram ER tersusun atas tiga komponen, yaitu
entitas yang merupakan obyek dasar yang terlibat dalam sistem, atribut yang
berperan sebagai penjelas entitas, kerelasian antar entitas menunjukkan
hubungan yang terjadi diantara dua entitas.
a.
Entitas (Entity)
Entitas
menunjukkan obyek-obyek dasar yang terkait di dalam sistem. Obyek dasar dapat
berupa orang, benda atau hal yang keterangannya perlu disimpan di dalam basis
data. Macam-macam Entitas :
·
Entitas Reguler
Entitas ini
disebut juga entitas dominan (strong entity). Keberadaan entitas ini tidak
tergantung pada entitas yang lain.
Contoh :
Mahasiswa, Matakuliah.
·
Entitas dependen
Entitas ini
disebut juga entitas tidak bebas/independen atau entitas lemah (weak entity)
atau entitas subordinat. Entitas ini dapat muncul jika ada entitas lain sebagai
acuannya (entitas reguler).
Contoh :
Matakuliah_konsentrasi, bergantung pada entitas Matakuliah.
·
Entitas super type
dan sub type
Entitas super type merupakan entitas yang
memiliki tingkatan yang lebih tinggi yaitu membawahi atau mempunyai entitas
bagian yang lebih rendah.
Contoh :
Entitas Karyawan.
Entitas sub type merupakan entitas yang lebih
rendah yaitu entitas yang menjadi entitas bagian dari entitas lain.
Contoh :
Entitas karyawan_tetap dan karyawan_tidak_tetap
b.
Atribut (Attribute)
Merupakan
keterangan-keterangan yang terkait pada sebuah entitas yang perlu disimpan ke
dalam database. Atribut berfungsi sebagai penjelas pada sebuah entitas. Contoh
: mahasiswa mempunyai atribut nim, nama, jurusan, kelamin, tempat_lahir,
tanggal_lahir, dsb.
Atribut pada sebuah entitas dibagi menjadi 2 yaitu :
1.Atribut sederhana (simple attribute), yaitu jika atribut
berisi sebuah komponen/nilai/elementer.
Contoh : pada
entitas mahasiswa adalah tahun masuk = 2013
2.Atribut komposit
(composite attribute), yaitu jika atribut berisi lebih dari sebuah komponen
nilai.
Contoh : pada
entitas mahasiswa adalah tanggal lahir yang terdiri atas komponen nilai
tanggal, bulan, tahun.
c.
Kerelasian antar
entitas (Entity Relationship)
Mendefiniskan
hubungan antara 2 buah entitas. Jenis kerelasian antar entitas dibagi mejadi 3
sebagai berikut :
1.
Kerelasian jenis
satu ke satu (one to one), kerelasian terjadi jika kejadian atau transaksi di
antara dua entitas yang berhubungan hanya memungkinkan terjadi sebuah kejadian
atau transaksi pada kedua entitas.
Gambar 1.1 Relasi satu ke satu
Dimana setiap
tupel (baris) pada entitas A berhubungan dengan paling banyak satu tupel pada
entitas B, dan begitu juga sebaliknya setiap tupel pada entitas B berhubungan
dengan paling banyak satu tupel pada entitas A.
2.
Kerelasian banyak
ke satu (many to one) atau satu ke banyak (one to many), kerelasian ini terjadi
jika kejadian atau transaksi di antara dua entitas yang berhubungan hanya
memungkinkan terjadi satu kali dalam entitas pertama dan dapat terjadi lebih
dari satu kali kejadian atau transaksi pada entitas kedua.
·
Satu ke banyak (one
to many)
Dimana satu
tupel pada entitas A dapat berhubungan dengan banyak tupel pada entitas B,
tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap tupel pada entitas B berhubungan dengan
paling banyak satu tupel pada entitas A.
Gambar 1.2 Relasi satu ke banyak
·
Banyak ke satu (many
to one)
Dimana setiap
tupel pada entitas A dapat berhubungan dengan paling banyak satu tupel pada
entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap tupel pada entitas A
berhubungan dengan paling banyak satu tupel pada entitas B.
Gambar 1.3 Relasi banyak ke satu
3.
Kerelasian jenis
banyak ke banyak (many to many)
Kerelasian
jenis ini terjadi jika kejadian atau transaksi di antara dua entitas yang
berhubungan memungkinkan terjadi lebih dari satu kali dalam entitas pertama dan
kedua.
Gambar 1.4 Relasi banyak ke banyak
Dimana setiap
tupel pada entitas A dapat berhubungan dengan banyak tupel pada entitas B, dan
demikian juga sebaliknya, dimana setiap tupel pada entitas B dapat berhubungan
dengan banyak tupel pada entitas A.
2.
Langkah-langkah
Membuat ER_Diagram
Untuk membuat ER_Diagram secara lengkap dapat dilakukan
dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut :
· Identifikasikan
setiap entitas yang terlibat.
· Lengkapi
masing-masing entitas dengan atribut yang sesuai.
· Tentukan primary
key dari masing-masing entitas.
· Identifikasikan
setiap kerelasian berikut jenisnya yag terjadi di antara entitas dengan membuat
tabel daftar kerelasian antar entitas.
· Gambarkan
simbol-simbol entitas, atribut, dan kerelasian antar entitas secara jelas dan
tidak bertabrakan.
· Cek ER_Diagram yang
terbenuk, dalam hal : kelengkapan entitas, kelengkapan atribut, kelengkapan
kerelasian antar entitas dan jenis kerelasian antar entitas.
STRUCTURED
QUERY LANGUAGE (SQL)
A. SQL (Structured
Query Language)
SQL merupakan suatu bahasa
(language) standar menurut ANSI (American National Standards Institute) yang
digunakan untuk mengakses basis data. SQL pertama kali diterapkan pada sistem R
(sebuah proyek riset pada laboratorium riset San Jose, IBM). Kini SQL juga
dijumpai pada berbagai platform, dari mikrokomputer hingga mainframe. SQL dapat
digunakan baik secara berdiri sendiri maupun dilekatkan pada bahasa-bahasa lain
seperti C dan Delphi. SQL juga telah menjadi bagian dari sejumlah DBMS, seperti
Oracle, Sybase, MySQL dan Informix.
B. Elemen SQL
Elemen dasar SQL mencakup pernyataan, nama,
tipe data, konstanta, ekspresi, operator relasi, operator logika dan fungsi bawaan.
a. Pernyataan
Merupakan perintah SQL yang meminta sesuatu
tindakan kepada DBMS (Database Management
System). SQL memiliki kira-kira 30 pernyataan. Beberapa pernyataan dasar
SQL dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.1 Pernyataan SQL
Pernyataan
|
Keterangan
|
CREATE
|
Menciptakan basis data, tabel atau indeks
|
ALTER
|
Mengubah struktur tabel
|
DROP
|
Menghapus basis data, tabel atau indeks
|
COMMIT
|
Mengakhiri sebuah eksekusi transaksi data
|
ROLLBACK
|
Mengembalikan ke keadaan semula sekiranya
suatu transaksi gagal dilaksanakan
|
INSERT
|
Menambahkan sebuah baris pada tabel
|
UPDATE
|
Mengubah nilai pada sebuah baris
|
SELECT
|
Memilih baris dan kolom pada tabel
|
DELETE
|
Menghapus baris pada tabel
|
GRANT
|
Menugaskan hak terhadap basis data kepada
pengguna atau grup pengguna
|
REVOKE
|
Membatalkan hak terhadap basis data
|
Yang semuanya dikelompokkan berdasarkan
fungsinya masing-masing yaitu :
a.
Data Definition Language (DDL) : Digunakan untuk mendefinisikan data
dengan menggunakan perintah : CREATE, DROP, ALTER.
b.
Data Manipulation Language (DML) : Digunakan untuk memanipulasi data
dengan menggunakan perintah : INSERT, SELECT, UPDATE, DELETE.
c.
Data Control Language (DCL) : Digunakan untuk mengontrol hak para pemakai
data dengan perintah : GRANT, REVOKE.
b. Nama
Nama digunakan sebagai identitas bagi
objek-objek pada DBMS (Database Management
System). Contoh objek pada DBMS adalah tabel, kolom dan pengguna.
c. Tipe
Data
Setiap data memiliki tipe data. Berikut ini
adalah tipe data dalam MySQL :
Tabel 2.2 Tipe data untuk numerik
Tipe
|
Keterangan
|
Range Nilai
|
TINYINT
|
Nilai
integer yang sangat kecil
|
Signed
: -128 s.d. 127
Unsigned
: 0 s.d. 255
|
SMALLINT
|
Nilai
integer yang kecil
|
Signed
: -32768 s.d. 32767
Unsigned
: 0 s.d. 65535
|
MEDIUMINT
|
Integer
dengan nilai medium
|
Signed
: -8388608 s.d. 8388607
Unsigned
: 0 s.d. 16777215
|
INT
|
Integer
dengan nilai standar
|
Signed
: -2147483648 s.d. 2147483647
Unsigned
: 0 s.d. 4294967295
|
BIGINT
|
Integer
dengan nilai besar
|
Signed
: -9223372036854775808 s.d. 9223372036854775807
Unsigned
: 0 s.d. 18446744073709551615
|
FLOAT
|
Bilangan
desimal dengan single-precission
|
minimum
± 1.175494351e-38
maksimum
± 3.402823466e+38
|
DOUBLE
|
Bilangan
desimal dengan double-precission
|
minimum
± 2.2205738585072014e-308
maksimum
± 1.7976931348623457e+308
|
DECIMAL(M,D)
|
Bilangan
float (desimal) yang dinyatakan sebagai string. M adalah jumlah digit yang
disimpan dalam suatu kolom, N adalah jumlah digit dibelakang koma
|
Tergantung
pada nilai M dan D
|
Keterangan
:
Signed dan Unsigned adalah
atribut untuk tipe data numerik
-
Signed : Data yang disimpan dalam suatu kolom
dapat berupa data negatif dan positif.
-
Unsigned : Digunakan agar data yang dimasukkan
bukan data negatif (>=0). Tipe data float tidak Dapat dinyatakan dengan
unsigned.
Tabel 2.3 Tipe data string atau karakter
Tipe
|
Keterangan
|
Ukuran Maksimum
|
CHAR(n)
|
String
karakter dengan panjang yang tetap, yaitu n
|
1 M
byte
|
VARCHAR(n)
|
String
karakter dengan panjang yang tidak tetap, maksimum n.
|
1 M
byte
|
TINYBLOB
|
BLOB
(Binary Large Object) yang sangat kecil
|
28-1
byte
|
BLOB
|
BLOB
berukuran kecil
|
216-1
byte
|
MEDIUMBLOB
|
BLOB
berukuran sedang
|
224-1
byte
|
LONGBLOB
|
BLOB
berukuran besar
|
232-1
byte
|
TINYTEXT
|
String
teks yang sangat kecil
|
28-1
byte
|
TEXT
|
String
teks berukuran kecil
|
216-1
byte
|
MEDIUMTEXT
|
String
teks berukuran medium(sedang)
|
224-1
byte
|
LONGTEXT
|
String
teks berukuran besar
|
232-1
byte
|
ENUM
|
Enumerasi,
kolom dapat diisi dengan satu member enumerasi
|
65535
anggota
|
SET
|
Himpunan,
kolom dapat diisi dengan beberapa nilai anggota himpunan
|
64
nggota himpunan
|
Tabel 2.4 Tipe data tanggal dan jam
Tipe
|
Range
|
Format
|
DATE
|
“1000-01-01”
s.d. “9999-12-31”
|
“0000-00-00”
|
TIME
|
“-832:59:59”
s.d. “838:59:59”
|
“00:00:00”
|
DATETIME
|
“1000-01-01
00:00:00” s.d. “9999-12-31 23:59:59”
|
“0000-00-00
00:00:00”
|
d. Konstanta
Konstanta menyatakan nilai yang tetap atau tidak berubah. Konstanta
sering di pakai pada perintah SELECT. Konstanta di bagi menjadi 2 :
1. Konstanta
bertipe numerik : 2020, -21, 1900, 7.25
2. Konstanta
bertipe karakter : ‘Informatika’
Keterangan :
Konstanta bertipe karakter atau String diapit oleh tanda petik
tunggal. Dan konstanta dengan nilai pecahan desimal adalah berupa tanda titik.
e. Operator
Aritmatika
Operator Aritmatika adalah ekspresi untuk memperoleh suatu nilai
dari hasil perhitungan.
Contoh : harga*jumlah+2
Simbol-simbol yang dapat digunakan
pada ekspresi aritmatika :
Tabel 2.5 Simbol Ekspresi Aritmatika
Simbol
|
Keterangan
|
*
|
Perkalian
|
/
|
Pembagian
|
+
|
Penjumlahan
|
-
|
Pengurangan
|
%
|
Sisa
pembagian
|
f. Operator
Relasi
Merupakan operator yang digunakan untuk
membandingkan suatu nilai dengan nilai yang lain. Biasanya operator relasi
digunakan bersamaan dengan operator logika dalam membantu untuk menampilkan
informasi dengan kriteria tertentu.Simbol-simbol yang dapat digunakan pada
operator relasi :
Tabel 2.6 Simbol Operator Relasi
Simbol
|
Keterangan
|
=
|
Sama
dengan
|
>
|
Lebih
besar
|
<
|
Lebih
kecil
|
>=
|
Lebih
besar atau sama dengan
|
<=
|
Lebih
kecil atau sama dengan
|
<>
|
Tidak
sama dengan
|
g. Operator
Logika
Operator logika ada 3 yaitu OR, AND dan NOT
Tabel 2.7 Operator Logika
Simbol
|
Keterangan
|
NOT
atau !
|
Sebagai
negasi atau pembalik nilai
|
OR
atau ||
|
Atau
|
AND
atau &&
|
Dan
|
h. Operator
Pembanding
Tabel 2.8 Operator
Pembanding
Simbol
|
Keterangan
|
IS NOT
NULL
|
Apakah
sebuah nilai adalah tidak kosong (not null)
|
IS
NULL
|
Apakah
sebuah nilai adalah kosong (null)
|
BETWEEN
|
Apakah
suatu nilai di antara dua batasan nilai
|
IN
|
Apakah
suatu nilai berada di dalam pilihan yang ada
|
NOT IN
|
Apakah
suatu nilai tidak berada dalam pilihan yang ada
|
LIKE
|
Apakah
suatu nilai sesuai dengan kriteria tertentu
|
NOT
LIKE
|
Apakah
suatu nilai tidak sesuai dengan kriteria tertentu
|
i.
Aggregate Functions (Fungsi Agregat)
Fungsi adalah sebuah subprogram yang menghasilkan suatu nilai jika
dipanggil. Fungsi agregat adalah fungsi standar di dalam SQL, suatu fungsi yang
digunakan untuk melakukan summary, fungsi statistik standar yang dikenakan pada
suatu tabel atau query.
1. SUM(ekspresi)
2. Fungsi
ini digunakan untuk mendapatkan nilai total dari suatu kolom pada suatu tabel
3. AVG(ekspresi)
Fungsi
ini digunakan untuk mencari rata-rata nilai dalam suatu kolom dari suatu tabel
atau ekspresi. Ekspresi dalam fungsi AVG umumnya adalah nama kolom. Kolom yang
dicari nilai rata-ratanya adalah kolom dengan tipe data numerik.
4. COUNT(x)
Fungsi
ini digunakan untuk menghitung jumlah record (baris) dari suatu kolom dari
suatu tabel. X adalah nama kolom yang ingin dicari jumlah barisnya.
5. MAX(ekspresi)
Fungsi
ini digunakan untuk mencari nilai terbesar dari suatu kolom dari suatu tabel.
Kolom yang dicari nilai terbesarnya memiliki tipe data numerik.
6. MIN(ekspresi)
Fungsi
ini digunakan untuk mencari nilai terkecil dari suatu kolom dari suatu tabel.
Kolom yang dicari nilai terkecilnya memiliki tipe data numerik.
MySQL ( My Structured
Query Language )
MySQL adalah Relational Database Management System (RDBMS) yang
didistribusikan secara gratis di bawah license GPL (General Public License).
Setiap orang bebas menggunakan MySQL tetapi harus bersifat open source. MySQL
menggunakan bahasa SQL (Structured Query Language).
Kelebihan
MySQL dalam mengelolah data adalah :
- Kecepatan,
MySQL mempunyai kecepatan paling baik dibanding RDBMS lainnya.
- Mudah
di gunakan, perintah dalam MySQL dan aturan-aturannya relatif mudah dingat
dan diimplementasikan karena MySQL menggunakan SQL sebagai bahasa standar
database.
- Open
source, MySQL sudah menggunakan konsep open source, artinya siapapun dapat
ikut dalam mengembangkan MySQL dan hasil pengembangannya di publikasikan
kepada pemakai.
- Kapabilitas,
MySQL mampu memproses data yang tersimpan dalam database dengan jumlah 50
juta record, 60.000 tabel dan 5.000.000.000 juta baris.
- Biaya
murah, pemakai dapat menggunakan MySQL tanpa harus mengeluarkan biaya yang
cukup mahal selama mengikuti konsep open source.
- Keamanan,
MySQL menerapkan sistem keamanan dan hak akses secara bertingkat, termasuk
dukungan dengan keamanan data secara pengacakan lapisan data.
Lintas platform, MySQL dapat
dijalankan pada beberapa sistem operasi di antaranya yaitu Linux, Windows,
FreeBSD, Novel Netware, Sun Solaris, SCO Open Unix dan IBM’s AIX.
DATA
DEFINITION LANGUAGE ( DDL)
A.
Data Definiton Language (DDL)
DDL merupakan bagian dari sql yang digunakan untuk
mendefinisikan struktur dan kerangka
data dan obyek basis data. Bisa juga dikatakan merupakan kelompok perintah yang
berfungsi untuk mendefinisikan atribut-atribut basis data, tabel, batasan-batasan
terhadap suatu atribut, serta hubungan antar tabel.
Tabel
3.1 Perintah-perintah dalam DDL
Perintah
|
Keterangan
|
Create Database
|
Membuat basis data
|
Drop Database
|
Menghapus basis data
|
Create Table
|
Membuat tabel
|
Alter Table
|
Mengubah atau menyisipkan kolom ke dalam tabel
|
Drop Table
|
Menghapus tabel dari basis data
|
Create Index
|
Membuat Index
|
Drop Index
|
Menghapus Index
|
B.
Perintah-perintah DDL
Berikut ini perintah-perintah sql untuk Data Definiton Language :
a.
Membuat Database
Syntax :
CREATE
DATABASE namadatabase;
Dimana :
Nama database yang dibuat tidak boleh mengandung spasi dan tidak
boleh memiliki nama yang sama dengan database lain di MySQL.
b.
Menampilkan daftar Database
Untuk menampilkan daftar basis data yang ada di Mysql dapat
menggunakan perintah Syntax : SHOW DATABASES;
c.
Menghapus Database
Untuk melakukan penghapusan terhadap
basis data yang sudah dibuat.
Syntax : DROP DATABASE namadatabase;
Dimana :
Database yang akan dihapus harus sesuai dengan nama database.
d.
Mengaktifkan Database
Sebelum membuat suatu tabel, terlebih dahulu harus mengaktifkan
database yang akan digunakan untuk menyimpan tabel-tabel tersebut dengan
perintah :
USE
namadatabase;
e.
Membuat Tabel
Dalam
basis data tabel atau field berfungsi untuk menyimpan record atau data. Untuk membuat table Syntaxnya adalah :
CREATE
TABLE namatabel
(
Field1
TipeData1 ([lebar]),
Field2
TipeData2 ([lebar]),
...
Field3
TipeData3 ([lebar])
);
Keterangan :
Nama tabel tidak boleh mengandung spasi (space) tetapi jika
menginginkan ada spasi harus menggunakan tanda penghubung ( nama_tabel ).
Field1 merupakan atribut pertama dan TipeData1 merupakan tipe data untuk
atribut pertama. Jika ingin membuat tabel dengan atribut lebih dari satu, maka
setelah pendefinisian tipe data sebelumnya diberikan tanda koma (,).
Syntax tambahan :
Untuk melihat hasilnya dapat digunakan perintah :
Mysql>
SHOW TABLES;
Untuk melihat struktur tabel yang telah dibuat (dalam hal ini
buku) syntaxnya adalah :
DESC
namatabel;
f.
Mendefinisikan null/not null
Ketika membuat tabel, beberapa
field harus diatur agar field tertentu harus diisi. Biasanya field ini adalah
sebagai field utama atau kunci, juga sebagai identikasi sehingga tidak boleh
kosong.
Syntax :
CREATE TABLE namatabel
(
Field1 TipeData1 ([lebar]) NOT NULL,
Field2 TipeData2 ([lebar]) NOT NULL,
...
Field3 TipeData3 ([lebar])
);
g.
Mendefinisikan Nilai Bawaan (Default)
Nilai default adalah nilai yang otomatis diberikan oleh sistem
untuk suatu atribut ketika ada penambahan baris baru, sementara nilai pada
atribut tersebut tidak diisi oleh pengguna. Syntax :
CREATE
TABLE namatabel
(
Field1
TipeData1 ([lebar]),
Field2
TipeData2 DEFAULT nilai
);
Dimana nilai adalah nilai default dari atribut tersebut.
h.
Menentukan kunci primer (Primary Key) Pada Tabel
Key adalah satu gabungan dari beberapa atribut yang dapat
membedakan semua basis data (row) dalam tabel secara unik. Key di dalam
database berfungsi sebagai suatu cara
untuk mengidentifikasi dan menghubungkan satu tabel data dengan tabel yang
lain.
Primary Key adalah suatu atribut atau satu set minimal atribut
yang tidak hanya mendefinisikan secara unik suatu kejadian spesifik tetapi juga
dapat mewakili setiap kejadian dari suatu kejadian.
Terdapat tiga cara untuk membuat primary key. Berikut ini adalah
Syntax membuat primary key untuk Field1
Cara 1 :
CREATE
TABLE namatabel
(
Field1
TipeData1 ([lebar]) NOT NULL PRIMARY KEY,
Field2
TipeData2 ([lebar])
);
Cara 2 :
CREATE
TABLE namatabel
(
Field1
TipeData1 ([lebar]),
Field2
TipeData2 ([lebar]),
PRIMARY
KEY(Field1)
);
Cara 3 :
ALTER
TABLE namatabel ADD CONSTRAINT namaconstraint PRIMARY KEY (namakolom);
i.
Menghapus Primary Key Pada Tabel
Perintah :
Cara 1 : Jika primary key dibuat dengan
menggunakan alter table :
ALTER
TABLE namatabel DROP CONSTRAINT namaconstraint;
Cara 2 : Jika primary key dibuat melalui
create table :
ALTER
TABLE namatabel DROP PRIMARY KEY;
j.
Menentukan Foreign Key Pada Tabel
Foreign Key adalah satu set atribut atau set atribut sebagai key
penghubung kedua tabel dan melengkapi satu relationship (hubungan) terhadap
primary key yang menunjukan keinduknya. Jika sebuah primary key terhubungan ke
table/entity lain, maka keberadaan primary key pada entity tersebut di sebut
sebagai foreign key.
Untuk membuat foreign key, maka harus dipastikan bahwa tabel dan
atribut yang
dirujuk (tabel induk dari foreign key) sudah didefinisikan
terlebih dahulu. Perintah
yang digunakan sebagai berikut :
CREATE
TABLE namatabel
(
Field1
TipeData1 ([lebar]),
Field2
TipeData2 ([lebar]),
FOREIGN
KEY (Field2) REFERENCES namatabelinduk
(namafieldinduk)ON
UPDATE CASCADE
ON
DELETE NO ACTION
)
Atau
ALTER
TABLE namatabel ADD CONSTRAINT namaconstraint
FOREIGN
KEY (namafield) REFERENCES namatabelinduk
(namafieldinduk)
ON UPDATE CASCADE ON DELETE NO ACTION;
k.
Menghapus Foreign Key
Foreign key yang sudah dibuat dapat di hapus dengan perintah :
ALTER
TABLE namatabel DROP FOREIGN KEY namaconstraint;
l.
Mengubah Struktur Tabel
Tabel yang sudah dibuat dapat dilakukan perubahan strukturnya
seperti penambahan atribut (field), penghapusan atribut (field) bahkan mengganti
lebar field dari tabel tersebut. Perintah yang digunakan adalah ALTER TABLE.
·
Menambah Atribut Baru Pada Tabel
Syntax :
ALTER TABLE namatabel ADD fieldbaru tipe;
Dimana :
namatabel adalah nama tabel yang akan ditambah fieldnya. Fieldbaru
adalah nama atribut yang akan ditambahkan, tipe adalah tipe data dari atribut
yang akan ditambahkan.
·
Mengubah Tipe Data atau Lebar
Atribut Pada Tabel
Syntax :
ALTER TABLE namatabel MODIFY COLUMN field tipe;
Dimana :
namatabel adalah nama tabel yang akan diubah tipe data atau lebar
atributnya. Field adalah atribut yang akan diubah tipe data atau lebarnya. Tipe
adalah tipe data baru atau tipe data lama dengan lebar atribut yang berbeda.
·
Mengubah Nama Atribut (Field) pada Tabel
Syntax :
ALTER
TABLE namatabel CHANGE COLUMN namalamafield namabarufield tipedatanya;
Dimana :
namatabel adalah nama tabel yang akan diubah nama atributnya,
namalamafield adalah atribut yang akan diganti namanya, namabarufield adalah
nama baru atribut, tipedatanya adalah tipe data dari atribut tersebut
·
Menghapus Atribut (Field)
Pada Tabel
Syntax : ALTER TABLE namatabel
DROP COLUMN namakolom;
m. Menghapus Tabel
Tabel sudah di buat dapat di hapus dengan menggunakan perintah
DROP TABLE. Syntax sebagai berikut: DROP TABLE namatabel;
DATA
MANIPULATION LANGUAGE (DML)
A. Data
Manipulation Language (DML)
Data
manipulation language (DML) merupakan perintah-perintah yang berfungsi untuk
melakukan manipulasi data ataupun objek-objek yang ada didalam tabel. Antara
lain : perintah untuk memilih data (query),menyisipkan, mengubah dan menghapus
data dalam basis data.
Bentuk
Manipulasi yang dapat dilakukan oleh DML diantaranya adalah :
1. Melakukan
pencarian kembali data lama.
2. Penyisipan
data baru kedalam tabel.
3. Penghapusan
data.
4. Pengubahan
data.
5. Menampilkan
data dengan kriteria tertentu.
6. Menampilkan
data secara terurut.
DML
menurut jenisnya dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu :
1. Prosedural,
DML membutuhkan pemakai untuk menspesifikasikan data apa yang dibutuhkan dan
bagaimana cara mendapatkannya, contoh paket bahasa prosedural adalah dBase III,
FoxBase.
2. Non
prosedural, DML membutuhkan pemakai untuk menspesifikasikan data apa yang
dibutuhkan tanpa tahu bagaimana cara mendapatkannya. Contoh paket bahasa non
prosedural adalah SQL (Structured Query Language) atau Query By Example (QBE).
B. Perintah
DML sebagai berikut :
a. INSERT
Perintah
insert digunakan untuk menambahkan baris pada suatu tabel.
Terdapat
dua cara untuk menambahkan baris, yaitu :
Cara
1 :
Menambahkan
baris dengan mengisi data langsung pada setiap kolom tanpa menyertakan struktur
tabel :
INSERT INTO
namatabel VALUES (nilai1,nilai2,nilai-n);
Cara
2 :
Menambahkan
baris dengan menyertakan struktur tabel dalam mengisi data pada setiap kolom :
INSERT INTO
namatabel (kolom1,kolom2,kolom-n) VALUES (nilai1,nilai2,nilai-n);
b. UPDATE
Perintah
UPDATE digunakan untuk mengubah isi data pada satu atau beberapa kolom pada
suatu tabel.
Syntax
:
UPDATE
namatabel SET kolom1 = nilai1, kolom2 = nilai2
[WHERE kondisi];
Perintah
dalam tanda [] bersifat
opsional untuk mengubah suatu baris dengan suatu kondisi tertentu.
c. SELECT
Perintah
SELECT digunakan untuk menampilkan isi dari suatu tabel
yang
dapat dihubungkan dengan tabel yang lainnya.
1) Menampilkan
data untuk semua kolom menggunakan asterisk (*)
Syntax
: SELECT
* FROM namatabel;
2) Menampilkan
data untuk kolom tertentu
Syntax :
SELECT kolom1,kolom2,kolom-n From namatabel;
3) Menampilkan
data dengan kondisi data tertentu dengan klausa WHERE
Syntax
: SELECT
* FROM namatabel WHERE kondisi;
Beberapa
operator perbandingan yang dapat digunakan pada klausa where selain “=” adalah : >
(lebih dari), < (kurang dari), <> (tidak sama dengan), >= (lebih
dari satu sama dengan), <= (kurang dari atau sama dengan). Adapun operator
lain yaitu : AND,OR,NOT,BETWEEN-AND,IN dan LIKE.
Contoh
1 : perintah untuk menampilkan data pada tabel buku dimana nilai harga berkisar
dari 25000 hingga 50000 :
Mysql > Select * from buku where harga
>= 25000 and harga <=50000;
Atau
Mysql > select * from buku where harga
between 25000 and 50000;
Contoh
2 : perintah untuk menampilkan data pada tabel buku dimana nilai harga sama
dengan 25000 atau 50000 :
Mysql > select * from buku where harga =
25000 or harga = 50000;
Atau
Mysql > select * from buku where harga in
(25000,50000);
Contoh
3 : perintah untuk menampilkan data pada tabel buku dimana nilai pada kolom
judul_buku tidak sama dengan basis data.
Mysql > select * from buku where not
judul_buku=’basis data terpadu’;
Atau
Mysql > select * from buku where judul_buku
<>’basis data terpadu’;
Contoh
4 : isi tabel buku
Mysql > select * from buku;
Perintah
untuk menampilkan data pada tabel buku dimana data pada kolom tertentu diawali
dengan nilai tertentu, misalnya pada kolom judul_buku dimana diawali dengan
karakter ‘B’ :
Mysql > select * from buku where judul_buku
like ‘B%’;
4) Memberikan
nama lain pada kolom
Syntax
:
SELECT namakolomlama AS namakolombaru FROM
namatabel;
5) Menggunakan
alias untuk nama tabel
Syntax
:
SELECT
nmalias.jenis,nmalias.harga FROM namatabel nmalias;
6) Menampilkan data lebih dari dua tabel
Syntax
:
SELECT * from
namatabel1,namatabel2,namatabel-n;
7) Operator
comparison ANY dan ALL
a. Operator
ANY digunakan berkaitan dengan subquery. Operator ini menghasilkan TRUE
(benar) jika paling tidak salah satu
perbandingan
denga hasil subquery menghasilkan nilai TRUE. Ilustrasinya :
Gaji
> ANY (S)
Jika
subquery S menghasilkan G1,G2,...,Gn maka kondisi diatas identik dengan
:
(gaji
> G1) Or (gaji > G2) Or..Or (gaji>Gn)
b. Operator
ALL digunakan untuk melakukan perbandingan dengan subquery. kondisi dengan ALL menghasilkan
nilai TRUE (benar) jika subquery tidak menghasilkan apapun atau jika
perbandingan menghasilkan TRUE untuk setiap nilai query terhadap hasil subquery.
8) Aggregate
Functions (Count,Sum,AVG,Min,Max)
a. Count
Perintah
yang digunakan untuk menghitung jumlah baris suatu kolom pada tabel. Mysql > select count(nama_kolom) from nama_tabel;
b. Sum
Perintah
yang digunakan untuk menghitung jumlah nilai suatu kolom pada tabel. Mysql > select sum(nama_kolom) from nama_tabel;
c. AVG
Perintah
yang digunakan untuk menghitung rata-rata dari nilai suatu kolom pada tabel.
Mysql > select avg(nama_kolom) from nama_tabel;
d. Min
Perintah
yang digunakan untuk menampilkan nilai terkecil dari suatu kolom pada tabel.
Mysql > select min(nama_kolom) from
nama_tabel ;
e. Max
Perintah
yang digunakan untuk menampilkan nilai terbesar dari suatu kolom pada tabel.
Mysql > select max(nama_kolom) from nama_tabel;
9) SQL
dengan Group By dan Having
Klausa
Group By digunakan untuk melakukan pengelompokan data. Sebagai contoh terdapat
tabel buku dengan data sebagai berikut :
Mysql > select * from buku;
Akan
ditampilkan hanya kolom tahun_masuk dan digabungkan dengan Sum(jml_buku) yang
dikelompokan berdasarkan kolom tahun_terbit pada tabel buku : Mysql > select sum(harga) from buku group by tahun_terbit;
Klausa
Having digunakan untuk menentukan kondisi bagi klausa group by.kelompok yang
memnuhi having saja yang akan dihasilkan. Contoh : perintah untuk menampilkan
data hanya kolom tahun_terbit yang dikelompokkan berdasarkan kolom tahun_terbit,dimana
jumlah buku berdasarkan kelompoknya harus lebih besar dari satu pada tabel buku
:
Mysql > select kode_pengarang from buku
group by kode_pengarang having count(kode_buku) >=1;
10) Order
By
Klausa
ORDER BY digunakan untuk mengurutkan data berdasarkan kolom tertentu sesuai
dengan tipe data yang dimiliki.
Mysql > select * from namatabel order by namakolom
;
Atau
tambahkan ASC untuk pengurutan secara ascending (menaik)
Mysql > select * from namatabel order by namakolom
asc;
Atau
tambahkan Desc untuk pengurutan secara descending (menurun)
Mysql > select * from namatabel order by namakolom
desc;
d. DELETE
Perintah
delete digunakan untuk menghapus satu baris,baris dengan kondisi tertentu atau
seluruh baris.
Syntax
: DELETE FROM namatabel
[where kondisi];
Perintah
dalam tanda [ ] bersifat opsional untuk menghapus suatu baris dengan suatu
kondisi tertentu.
QUERY
DAN VIEW
A.
Query
Query merupakan suatu proses pengolahan data yang
digunakan untuk memberikan hasil dari basis data berdasarkan kriteria tertentu.
Query biasanya melibatkan beberapa tabel yang direlasikan dengan menggunakan
field kunci.Namun query juga dapat digunakan pada satu tabel saja,tetapi
hasilnya kurang informatif dan terbatas.
1.
Aturan dalam melakukan query antar tabel :
a.
Setiap field disebutkan bersama dengan nama tabelnya,dipisahkan tanda
titik (.)
Syntax : Namatabel.namafield.
b.
Setiap tabel yang terlibat dalam proses query harus disebutkan dalam
klausa FROM,dengan pemisah koma (,) dimana urutan tabel tidak mempengaruhi
proses query.
c.
Kondisi dalam klausa Where mempengaruhi jenis join yang tercipta.
2.
Jenis – jenis join pada query.
a.
Operator Cross Join
Operator ini berguna untuk melakukan operasi penggabungan dengan perkalia
kartesain.Namun penggabungan jenis ini jarang digunakan karena tidak
menghasilkan nilai informasi yang efektif.
b.
Operator Inner Join
Inner join digunakan untuk menampilkan data dari dua tabel yang berisi
data sesuai dengan syarat dibelakang on (tidak boleh null) dengan kata lain
semua data dari tabel kiri mendapat pasangan data dari tabel sebalah kanan.
c.
Operator Equijoin
Equijoin adalah penggabungan antar tabel denga menggunakan operator ‘=’
pada kondisi klausa Where.
d.
Operator Self-join
Self-join adalah jenis penggabungan antar field dari tabel yang sama.
Untuk melakukan penggabungan self join menggunakan alias.
e.
Operetor Natural Join
Operator ini digunakan untuk melakukan equijoin dengan memperlakukan
nama-nama kolom yang sama sebagai kolom penghubung.
Natural join dibedakan menjadi 2 yaitu :
·
Natural Left Join
Natural left join digunakan untuk menampilkan semua data dari tabel
sebelah kiri perintah natural left join beserta pasangannya dari tabel sebelah
kanan. Meskipun terdapat data dari sebelah kiri tidak memiliki pasangan, tetapi
akan ditampilkan dengan pasangannya berupa nilai NULL.
·
Natural Right Join
Natural right join digunakan untuk
menampilkan semua data dari tabel sebelah kanan perintah natural right join
beserta pasangannya dari tabel sebelah kiri.meskipun terdapat data dari sebelah
kanan tidak memiliki pasangan, tetap akan ditampilkan dengan pasangannya berupa
nilai NULL.
3.
UNION, INTERSECT dan EXCEPT
1.
UNION
Union merupakan operator yang digunakan untuk menggabungkan hasil
query,dengan ketentuan jumlah,nama dan tipe kolom dari masing-masing tabel yang
akan ditampilkan datanya harus sama.
Namun tidak semua penggabungan dapat dilakukan dengan OR,yaitu jika
bekerja pada dua tabel atau lebih.
2.
INTERSECT
Intersect merupakan operator yang
digunakan untuk memperoleh data dari dua buah query dimana data yang
ditampilkan adalah yang memenuhi kedua query tersebut dengan ketentuan
jumlah,nama dan tipe kolom dari masing-masing tabel yang akan ditampilkan
datanya harus sama.
Syntax : SELECT * FROM namatabel1
INTERSECT SELECT * FROM namatabel2
Pada MySQL tidak terdapat operator INTERSECT namun sebagai gantinya dapat
menggunakan operator IN seperti contoh
pada bagian nested queries.
3.
EXCEPT / Set Difference
Except merupakan operator yang digunakan untuk memperoleh data dari dua
buah query dimana data yang ditampilkan adalah data yang ada pada hasil query 1
dan tidak terdapat pada data dari hasil query 2 dengan ketentuan jumlah,nama
dan tipe kolom dari masing-masing tabel yang akan ditampilkan datanya harus
sama.
Syntax :
SELECT *
FROM namatabel1 EXCEPT SELECT * FROM namatabel2
Pada MYSQL tidak terdapat operator Except namun sebagai gantinya dapat
menggunakan operator NOT IN seperti
contoh 2 pada bagian Nested Queries.
4.
Nested Queries / Subquery (IN,NOT IN,EXISTS,NOT EXIST)
Subquery berarti query
didalam query.dengan menggunakan subquery, hasil dari query
akan menjadi bagian dari query diatasnya.
Subquery terletak
didalam klausa WHERE atau HAVING pada klausa WHERE, subquery digunakan
untuk memilih baris-baris tertentu yang kemudian digunakan oleh query.
Sedangkan pada klausa HAVING, subquery digunakan untuk memilih kelompok
baris yang kemudian digunakan oleh query.
Contoh 1 : perintah untuk menampilkan data pada tabel pengarang yang mana
data pada kolom kode_pengarang nya tercantum pada tabel buku menggunakan IN :
Mysql
> select * from pengarang where kode_pengarang in (select kode_pengarang
from buku);
Atau menggunakan
EXISTS
Mysql
> select * from pengarang where exists (select * from buku where pengarang.kode_pengarang=buku.kode_pengarang);
Pada contoh diatas :
SELECT
kode_pengarang FROM buku;
Disebut subquery, sedangkan :
SELECT *
FROM pengarang;
Berkedudukan sebagai query. Perhatikan,terdapat data jenis dan
harga pada tabel pengarang yang tidak ditampilkan. Hal ini disebabkan data pada
kolom jenis tidak terdapat pada kolom jenis ditabel buku.
Contoh 2 : perintah untuk menampilkan data pada tabel pengarang yang mana
data pada kolom jenisnya tidak tercantum pada tabel buku menggunakan NOT IN.
Msql >
select * from pengarang where kode_pengarang not in (select kode_pengarang from
buku);
Atau menggunakan
NOT EXISTS
Mysql
> select*from pengarang where not exists (select*from buku where
pengarang.kode_pengarang=buku.kode_pengarang);
B.
View
View adalah perintah query yang disimpan pada database dengan suatu nama
tertentu,sehingga bisa digunakan setiap saat untuk melihat data tanpa
menuliskan ulang query tersebut.
Syntax dasar perintah untuk membuat view adalah sebagai berikut :
CREATE
[OR REPLACE]
VIEW view_name [(column_list)]
AS select_statement
Kita menggunakan opsi OR REPLACE jika kita ingin mengganti view dengan
nama yang sama dengan perintah tersebut. Jika tidak maka perintah CREATE VIEW
akan menghasilkan error jika nama view yang ingin dibuat sudah ada sebelumnya.
C.
Penggunaan
View
1.
View antar 2 tabel
Kita akan membuat view dari relasi antara tabel “buku” dan “penerbit” untuk menampilkan data buku dan penerbitnya dari
database PERPUSTAKAAN dengan nama ‘view_buku” perintahnya adalah sebagi berikut :
Mysql > CREATE VIEW view_buku
>As
>SELECT a.kode_buku, a.judul_buku,
>a.tahun_terbit,b.nama_penerbit
>FROM
>buku a JOIN penerbit b ON
a.kode_buku= b.kode_penerbit;
Eksekusi perintah berikut untuk memastikan view
telah dibuat :
SELECT*FROM
information_schema.views WHERE table_name = ‘view_buku’;
Lihat hasil query view view_buku;
SELECT * FROM view_buku;
2.
View dengan 3 tabel
Membuat view dari relasi antara tabel “buku”, ”anggota” dan “peminjaman”
untuk menampilkan data peminjaman buku dari database perpustakaan dengan nama
“view_peminjaman”. perintahnya adalah sebagai berikut :
Mysql
>CREATE VIEW view_peminjaman
>AS
>SELECT
a.id_peminjaman, b.kode_buku, b.judul_buku,
>c.kode_anggota,
c.nama_anggota, a.tgl_pinjam,
>a.tgl_kembali
FROM peminjaman a, buku b,
>anggota
c WHERE a.kode_buku=
b.kode_buku AND
>a.kode_anggota=c.kode_anggota;
Eksekusi perintah berikut untuk memastika view telah dibuat :
SELECT *
FROM information_schema.views WHERE table_name = ‘view_peminjaman’;
Lihat hasil query view view_peminjaman :
SELECT * FROM
view_peminjaman;
DATA CONTROL LANGUAGE (DCL) /
HAK AKSES USER
A. Pemahaman
Hak Akses
Basis data yang telah dibuat perlu
diatur agar data selalu dalam keadaan aman dari pemakai yang tidak berhak.
Pengaturan hak akses berguna dalam hal pembatasan pengaksesan suatu data,
misalkan hanya pemakai tertentu yang bisa membaca atau pemakai lain yang justru
dapat melakukan perubahan dan penghapusan data.
Macam-macam perintah yang terkait dengan
hak akses adalah SELECT, INSERT, UPDATE, DELETE, REFERENCES, INDEX, CREATE,
ALTER dan DROP.
B. Mengatur
Hak Akses
Untuk MySQL versi 3.22 keatas dalam
manajemen user dapat menggunakan perintah GRANT dan REVOKE untuk mengatur hak
akses pemakai (user).
1. Perintah
GRANT
Dipergunakan
untuk membuat user baru dengan izin aksesnya.
Bentuk
umum :
GRANT
jenis_akses (“nama_kolom) ON nama_database TO nama_user IDENTIFIED
BY “nama_password” [WITH GRANT pilihan akses]
Atau
GRANT
hak_akses ON namatabel TO pemakai;
Dimana
:
· Hak_akses
merupakan hak yang diberikan kepada pemakai berupa SELECT, INSERT saja atau keduanya. Bila hak
akses lebih dari satu antar hak akses dipisahkan dengan koma (,).
· Nama
tabel, menyatakan nama tabel yang akan diakses dan diatur.
· Pemakai,nama
pemakai yang telah didaftarkan pada sistem database. Sejumlah pemakai bisa
disebutkan dengan dipisahkan tanda koma (,).
Contoh
:
Misalkan
kita sebagai administrator basis data yang mempunyai wewenang untuk mengatur
hak akses para pemakai.
GRANT SELECT ON namatabel
To ‘user’@’localhost’;
Perintah
diatas digunakan untuk memberikan hak akses SELECT sehingga user dapat
menggunakan perintah SELECT untuk melakukan proses query pada tabel.
C. Membatasi
Hak Akses
Hak akses perlu dibatasi untuk
memudahkan dalam mengatur dan mengawasi pemakaian data serta menjaga keamanan
data.
Contoh :
GRANT
SELECT, UPDATE (namakolom) On namatabel TO ‘user@’localhost’ ;
Dari perintah diatas user hanya dapat melakukan SELECT dan
UPDATE terhadap field.
D. Hak
akses penuh
Untuk memberikan hak akses penuh kepada
pemakai, dapat memakai perintah klausa ALL PRIVILEGES. Tentunya dengan
pemberian hak akses penuh kepada pemakai (user).
Contoh :
GRANT
ALL PRIVILEGES ON namatabel to ‘user@’localhost’;
Atau
menggunakan
GRANT ALL ON namatabel to
‘user’@’localhost’;
E. Hak
akses kepada public
Untuk
memberikan hak aksess kepada banyak user dapat menggunakan klausa PUBLIC
beberapa DBMS ada yang menggunakan klausa WORLD.
Contoh
:
GRANT SELECT, INSERT ON namatabel
to ''@'localhost';
F. Pencabutan
hak akses
1. Pencabutan
hak akses sementara
Untuk
melakukan pencabutan atau penghapusan hak akses user menggunakan perintah
REVOKE perintah ini juga mampu melakukan pencabutan hak akses sebagian pemakai
atau secara keseluruhan.
Bentuk
umum :
REVOKE hak_akses ON nama_database FROM nama_user;
Atau
REVOKE hak_akses ON namatabel FROM nama_user;
2. Perintah
DELETE
Untuk
menghapus user secara permanen dari basis data.
Komentar
Posting Komentar